Nilai-nilai keindonesiaan seperti gotong royong, kebersamaan,
persatuan dan asas kekeluargaan sangat relevan untuk diterapkan dalam
perjuangan mewujudkan kemerdekaan Negara Palestina. Nilai-nilai tersebut sangat
inspiratif dan dapat memperkokoh semangat juang dalam melawan penjajahan dan
penindasan rezim zionis Israel terhadap bangsa Palestina. Wakil Ketua Center
for Strategic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global
(SKSG) Universitas Indonesia (UI), Dr. I Nyoman Astawa, M.Si, M.Phil., menyatakan
hal itu pada Selasa (13/11) malam. Tepatnya dalam pertemuan diskusi dan
silaturahmi antara CSPS SKSG UI dengan Aqsa Working Group (AWG) di
Sekretariat CSPS SKSG UI, Gedung Mochtar lantai 2, Kampus UI, Cikini, Jakarta.
“Bangsa Indonesia
sangat beraneka ragam serta memiliki latar belakang agama, budaya, bahasa, adat
istiadat, suku, ras, dan tradisi yang berbeda-beda. Namun kondsisi itu tidak
menjadi penghalang bagi kami untuk bersatu dan bahu membahu berjuang melawan
penjajahan. Tentu dengan semangat gotong royong, persatuan dan kebersamaan,”
jelasnya. Menurutnya, kunci kemenangan dalam melawan penjajahan, penindasan dan
politik apartheid pemerintah Zionis Israel terhadap bangsa Palestina ialah nilai-nilai
persatuan, gotong royong, kebersamaan dan asas kekeluargaan antar seluruh umat
manusia di dunia. “Tindak kejahatan
melawan kemanusiaan, crimes against humanity, dari zionis Israel
terhadap bangsa Palestina dapat dilawan dengan nilai-nilai keindonesiaan yang
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM),” imbuh Dr. I. Nyoman Astawa pada
Selasa (13/11) malam.
Pernyataan senada
diungkapkan oleh Peneliti dan Bendahara CSPS SKSG UI, Muhammad Ibrahim Hamdani,
S.I.P., M.Si. Menurutnya, tindakan invasi, pembantaian, penjajahan, genosida
dan pembersihan etnis (ethnic cleansing) oleh rezim zionis Israel
terhadap perempuan, anak-anak, warga sipil dan lanjut usia di Palestina jelas bertentangan
dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia (RI)
1945. “Bangsa Indonesia harus bersatu padu dan bergotong royong dalam menentang
invasi, penjajahan, genosida, dan ethnic cleansing oleh Israel terhadap
bangsa Palestina,” ujarnya. Insya Allah, lanjutnya, dengan semangat kebersamaan
dan asas kekeluargaan, perlawanan bangsa Indonesia terhadap kebiadaban rezim
zionis Israel akan berdampak nyata terhadap kemerdekaan Palestina.
Lebih lanjut,
pertemuan ini juga dihadiri oleh Ketua CSPS SKSG UI, Guntur Subagja Mahardika,
S.Sos., M.Si. Menurutnya, CSPS SKSG UI memberikan apresiasi positif terhadap Majelis
Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang telah bersidang dan mengeluarkan
resolusi terhadap Israel dan Palestina. “Secara resmi, resolusi Majelis Umum
PBB itu bernama Resolusi Nomor A/ES-10/L.25 Tentang Protection
of Civillians and Upholding Legal and Humanitarian Obligations atau
Perlindungan Warga Sipil dan Penegakan Kewajiban Hukum dan Kemanusiaan,”
paparnya pada Selasa (13/11) malam. Resolusi ini, ungkapnya, bertujuan untuk
mencari solusi permanen terhadap krisis di Jalur Gaza, Palestina.
Seperti dikutip
Detik News dari Kantor Berita BBC (British Broadcasting Corporation)
pada Sabtu, 28 Oktober 2023, Majelis Umum PBB telah menyetujui Resolusi
Gencatan Senjata Kemanusiaan di Gaza pada Jumat, 27 Oktober 2023. Resolusi
ini diusulkan oleh Kerajaan Hasyimiyah Yordania atas nama negara-negara Arab
(Liga Arab). Resolusi yang bertujuan untuk melindungi warga sipil Palestina itu
juga didukung oleh 120 negara angota Majelis Umum PBB, termasuk Republik
Perancis dan Republik Indonesia. Namun resolusi ini ditolak oleh 14 negara,
antara lain Amerika Serikat dan Israel. Sedangkan 45 negara lainnya memilih
abstain dalam resolusi ini, seperti Republik Ukraina dan Republik Irak.
Resolusi Majelis Umum PBB ini juga mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap
warga sipil Palestina dan Israel, termasuk semua serangan teror tanpa pandang
bulu atau indiscriminate terror attack. Lebih lanjut, resolusi ini
menuntut penyediaan pasokan dan layanan penyelamatan jiwa yang berkelanjutan,
memadai dan tanpa hambatan bagi warga sipil yang terperangkap di dalam daerah kantong (Jalur Gaza). (Wilda
Hayatun Nufus, Detik News, “Majelis Umum PBB Setuju Resolusi Gencatan
Senjata Kemanusiaan di Gaza,” Sabtu, 28 Oktober 2023).
“CSPS SKSG UI juga
mengapresiasi positif Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB Nomor 2712 yang disahkan
pada Kamis, 15 November 2023. Resolusi ini menyerukan Jeda dan Koridor
Kemanusiaan yang mendesak dan diperpanjang di seluruh Jalur Gaza selama
beberapa hari,” ujar Sekretaris CSPS SKSG UI, Yanuardi Syukur, M.Si., pada
Selasa (13/11). Tujuannya, lanjut Yanuardi, ialah untuk memungkinkan akses
kemanusiaan secara penuh, cepat, aman dan tanpa hambatan. “Perlu ada jeda dan
koridor kemanusiaan di Jalur Gaza sekarang juga. Krisis kemanusiaan sedang
terjadi dan rezim zionis Israel harus menghentikan genosida di Gaza,” ucapnya.
Seperti dikutip
Antara News dari Xinhua pada Kamis, 16 November 2023, tertulis bahwa
Resolusi DK PBB Nomor 2712 bertujuan mendorong tersedianya fasilitas penyediaan
barang dan jasa penting secara berkelanjutan, mencukupi dan tanpa hambatan di
seluruh Gaza. Antara lain fasilitas air, listrik, bahan bakar, makanan dan
pasokan medis serta perbaikan darurat terhadap infrastruktur penting. DK PBB
juga menyerukan kemungkinan upaya penyelamatan dan pemulihan yang mendesak di
Jalur Gaza. Termasuk untuk anak-anak yang hilang di balik bangunan yang rusak
dan hancur, dan juga evakuasi medis terhadap anak-anak yang sakit atau terluka
serta pengasuh mereka. Resolusi DK PBB ini juga meminta semua pihak untuk
mematuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional, termasuk hukum
kemanusiaan internasional. Khususnya hukum internasional yang terkait
perlindungan warga sipil, terutama anak-anak. Selain itu, Draf Resolusi DK PBB
Nomor 2712 dirancang oleh Republik Malta serta mendapat dukungan dari 12 negara
anggota DK PBB. Sedangkan tiga negara anggota DK PBB lainnya bersikap abstain,
yakni Amerika Serikat, Federasi Rusia dan Kerajaan Bersatu Britania Raya dan
Irlandia Utara (United Kingdom/ UK). (Yuni Arisandy Sinaga (Editor),
Antara News, “DK PBB Adopsi Resolusi Serukan Jeda dan Koridor
Kemanusiaan di Gaza,” Kamis, 16 November 2023).
Dalam pertemuan di
Sekretariat CSPS SKSG UI, AWG diwakili oleh Rifa Berliana Arifin, Lc., M.H.,
yang juga Ketua Panitia Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023, serta Rana
Setiawan yang juga jurnalis Mina News. Kedua lembaga juga sama-sama
menyampaikan belasungkawa dan duka cita mendalam atas wafatnya ribuan warga
sipil Palestina, khususnya perempuan, anak-anak, dan lanjut usia di Jalur Gaza
dan Tepi Barat. Para syuhada Palestina itu wafat akibat tindakan
genosida, pelanggaran HAM berat, pelanggaran hukum humaniter internasional,
invasi, serangan darat, penjajahan, aksi blokade total dan kejahatan melawan
kemanusiaan oleh rezim zionis Israel terhadap bangsa Palestina.
Seperti dikutip
Kompas TV dari Kantor Berita WAFA pada Senin (20/11), Kementerian Kesehatan Negara
Palestina menyatakan bahwa lebih dari 13.000 warga sipil Palestina terbunuh
akibat serangan Israel terhadap Jalur Gaza dan Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023.
Serangan Israel juga melukai sekitar 32.500 warga Palestina lainnya. Namun
jumlah itu belum mencakup jenazah warga sipil Palestina yang syahid
tergeletak di jalan-jalan utama. Warga Palestina itu tewas dibunuh tentara
Israel saat berupaya berjalan ke Gaza Selatan untuk menyelamatkan diri, sesuai
dengan perintah militer Israel. Selain itu, hingga 18 November 2023, tercatat
lebih dari 4.000 warga sipil Palestina hilang, termasuk 2.000 anak-anak yang
berada di dalam reruntuhan gedung-gedung yang dihancurleburkan oleh Israel.
(Edwin Shri Bimo, Penulis, Kompas TV, “Korban Tewas Dibunuh Israel di
Gaza Tembus 13.000 Warga Sipil, Belum Hitung Jenazah di Jalanan,” Senin, 20
November 2023).
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si.
Peneliti CSPS SKSG UI
Tag: #Politik